Destinasi Wisata Pink Fenomenal di Indonesia yang Sedang Viral (LGBT)

By | Juni 10, 2022
Destinasi Wisata Pink Fenomenal di Indonesia yang Sedang Viral (LGBT). Mengulas mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) masih jadi rumor polemis untuk warga Indonesia sekarang ini.
Destinasi Wisata Pink Fenomenal di Indonesia yang Sedang Viral (LGBT)

Destinasi Wisata Pink Fenomenal di Indonesia yang Sedang Viral (LGBT). Mengulas mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) masih jadi rumor polemis untuk warga Indonesia sekarang ini. Asumsi-asumsi yang dibuat warga condong diskriminatif karena kerap dipandang seperti sampah. Semuanya disebabkan karena sudut pandang warga kita yang memandang jika LGBT adalah sikap menyimpang yang kehadirannya sering tidak diharapkan oleh warga (Oetomo, 2013). Tetapi, tidak ada yang menduga rupanya LGBT sebagai salah satunya daya magnet pelancong lokal atau luar negeri di Indonesia. 

Destinasi Wisata di Indonesia

Tujuan Rekreasi LGBT atau disebutkan Pink Tourism adalah istilah untuk perjalanan LGBT (Huges, 2006) di mana bukan peristiwa baru, tetapi kehadirannya belum demikian ditonjolkan oleh khalayak luas terutamanya di Indonesia. Disebutkan Pink Tourism karena warna pink sudah dipungut oleh komune homoseksual saat segitiga merah muda kebalik harus dikenai pria gay di kamp fokus Nazi Jerman waktu itu. Hingga sekarang ini phrase pink tourism jadi istilah untuk tempat rekreasi yang memakai daya magnet khusus LGBT (Ni Putu Diah Prabawati et al., 2019). 

Pink Tourism

Pink Tourism menjadi hal yang lumrah untuk beberapa negara di Eropa seperti Spanyol, Prancis, Jerman, dan Belanda, tetapi tidak untuk Indonesia (UNWTO, 2012). Indonesia sejauh ini cuma dikenali mayoritas oleh bidang pariwisatanya dari sisi alam dan etnis. Tetapi, rupanya pariwisata tabu dalam masyarakat kita tentukan yang disebutkan pariwisata LGBT. Banyak pelancong yang ingin bertandang ke Indonesia karena ingin rasakan rekreasi LGBT Indonesia ini. Dua wilayah sebagai pariwisata paling populer di Indonesia simpan rekreasi LGBT yang menarik, yakni Yogyakarta dan Bali. 

Indonesia betul-betul kaya dengan beberapa tempat rekreasi di mana semua daerah Indonesia mempunyai daya magnetnya. Tetapi, sama seperti yang kita kenali dari semuanya Wilayah Spesial Yogyakarta dan Bali adalah lokasi yang paling ingin didatangi di Indonesia. Dua wilayah yang populer ini bukan hanya menyajikan panorama alam dan etnik yang cantik tapi juga Rekreasi Pink yang mengagumkan dan menarik untuk beberapa wisatawannya.

Wilayah Spesial Yogyakarta benar-benar dikenali dengan budaya Jawanya dengan Keraton Yogyakarta hingga membuat Yogyakarta dibikin takjub oleh beberapa pelancong lokal atau luar negeri, karena di zaman digital ini Yogyakarta masih jadi kota yang paling asli dengan budayanya. Selainnya tujuan ciri khas itu, Yogyakarta mempunyai tujuan rekreasi LGBT yang tidak kalah menarik, Raminten Cabaret Show. 

Atraksi Kabaret “Raminten” atau Raminten Cabaret Show

Di sitat di Instagram : https://www.instagram.com/ramintencabaret/?hl=id

Raminten Cabaret Show

Atraksi Kabaret “Raminten” adalah Tempat Rekreasi Pink di Yogyakarta yang berada di tepi Jalan Malioboro. Biasanya club ini mengkaryakan transeksual dan transgender berpotensi di Yogyakarta di mana beberapa LGBT akan melipur pemirsa dengan menari dan menyanyi. Atraksi Kabaret Raminten ini sudah jadi tempat rekreasi sangat menarik dan menarik di dekat jalan Malioboro untuk pelancong lokal dan asing untuk melihat atraksi drag queen Yogyakarta sesudah belanja di sekitaran jalan Malioboro atau menyengaja tiba buat mereka. Keadaan ini jadi polemik saat di satu warga Indonesia benar-benar menampik komune LGBT dari mereka di lain sisi memberi keyakinan ke tim-tim LGBT seperti itu di Yogyakarta. Selainnya Yogyakarta dengan Raminten Cabaret Show-nya, Bali mempunyai icon rekreasi pink yang tidak kalah menarik. 

Advertisements

Sebelumnya, kita tahu jika Bali atau yang umum disebutkan Tanah Dewata sebagai tujuan paling favorit di dunia. Bali mempunyai banyak tujuan alam tetapi siapa yang tahu lepas dari alamnya, Bali menjadi satu diantara tempat yang terbanyak didatangi oleh golongan gay, bisa dibuktikan dari sejumlah sumber penelusuran di (Google, 2017) yang mendapati 15.000.000 hasil dengan “gay Bali” keyword (Ni Putu Diah Prabawati dkk., 2019). Dari data itu, tidaklah aneh bila Bali mempunyai Pink Tourism sendiri untuk menampung keperluan wisatawannya, khususnya untuk mereka yang mempunyai tujuan seksual berlainan. Bali Joe ialah club gay Bali yang berada di teritori Seminyak yang disebut salah satunya rekreasi pink Lands of Gods. 

Bali Joe bukan hanya menarik pelancong lokal tapi bahkan juga lebih buat wisatawan asing dan siapa yang tahu Bali Joe memberi keuntungan untuk warga sekitar. Tingkat penghasilan mereka dari ongkos parkir di Seminyak semakin banyak disembahkan oleh pelancong yang bertandang ke gay club dibanding dengan tempat rekreasi yang lain, disamping itu mobilisasi pelancong yang ingin berkunjung rekreasi pink ini memberi keuntungan yang lebih untuk warga sekitar Seminyak dan menggairahkan pariwisata mereka terutamanya di bagian jasa management dan fasilitas perhotelan (Ni Putu Diah Prabawati et al., 2019). Bali Joe sudah jadi rekreasi pink terpopuler di Bali bahkan juga sampai internasional. Kehadiran mereka memberi imbas positif untuk warga sekitar dan tingkatkan tujuan pariwisata Bali baik langsung atau tidak langsung.

Baca Juga :

Peristiwa Polemis untuk Warga Indonesia

Peristiwa polemis untuk warga Indonesia adalah saat LGBT dipandang seperti penyelewengan sosial dan yang crumnya kita menyongsong baik selingan LGBT bahkan juga jadi LGBT memberi karunia untuk siapa saja atau negara ini. Saat banyak LGBT alami banyak sekali penyanggahan, rupanya banyak pula LGBT yang jadi perhatian khalayak dan icon. Yogyakarta dan Bali, dua wilayah yang terpopuler di Indonesia ini sudah menunjukkan ke kita jika LGBT di bidang pariwisata bisa menjadi salah satunya simpatisan kestabilan warga, terutamanya dalam pilar ekonomi. Beberapa tempat yang mengkaryakan LGBT bukan hanya untuk memuat golongan LGBT tapi juga memberi implementasi positif untuk warga di sekelilingnya. Menyaksikan LGBT dari sudut pandang pariwisata memang menarik. Ini bawa kita untuk menyaksikan ketidaksamaan sudut pandang LGBT dari segi positif jika LGBT masih mempunyai kepercayaan untuk bekerja dan mendapatkan uang dan kehadiran mereka memberi faedah untuk semuanya orang di sekitar mereka.

Rekomendasi

Oetomo, Dede. 2013. Hidup Sebagai LGBT di Asia: Laporan Nasional Indonesia, Bali: Diskusi Komune LGBT Nasional.

Hughes, H. L., 2006. Berlibur Rekreasi Pink Pria Gay dan Lesbian. London: CAB Internasional.

UNWTO, 2012. Laporan Global mengenai Pariwisata LGBT Laporan AM: Volume Tiga, Madrid, Spanyol: Organisasi Pariwisata Dunia

Nah itulah Destinasi Wisata Pink Fenomenal di Indonesia yang Sedang Viral (LGBT) Semoga kita selalu dilindungi Tuhan.

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *